Transgender Day is TODAY!!!!

Sekarang adalah tanggal cantik, 20 11 2011. Siapakah yang bakal menciptakan momen indah di hari ini? Pernikahan? Ulang tahun? Peresmian pacaran? Atau hal-hal lain yang terasa (akan) bagus kalo dideklerasikan di tanggal ini. Karena setidaknya, kita jadi punya momentum  yang pas sebagai pengingat dari apa yang akan kita bukukan untuk masa mendatang. Tetapi tanggal cantik ini, rupa-rupanya membawa saya pada tanggal keramat 20 November (tanpa melibatkan 2011). Ternyata, tanggal 20 November ini diperingati sebagai hari Transgender sedunia.

Membicarakan Transgender, membawa saya kembali ke tahun yang lalu. Masa dimana saya merasa berbunga-bunga. Cerpen saya yang berjudul Insan & Intan menjadi cerpen perdana saya yang dibukukan bersama penulis-penulis hebat lainnya. Dengan cover Q! Stories, saya tersenyum sendiri memandangi buku bacaan (hampir) kecil bermutu itu. Kebetulan tema yang saya angkat di cerpen Insan & Intan adalah membawa isu Transgender. Sehingga secara tak sadar, hari ini saya mengadakan selebrasi pribadi atas nama Transgender. Dan untuk lebih menyadarkan lagi, saya bermaksud mengutip informasi dari Ourvoice  tentang, Apa itu Transgender, Hari Transegender sedunia, dan 20 November…. Tentunya dengan sedikit perubahan seperlunya.

***

20 november diperingati Hari Transgender Internasional. Tonggak peringatan ini berawal dari dibunuhnya Rita Hester oleh orang tak dikenal pada 28 November 1998. Rita seorang Transgender dan aktivis di San Francisco, Amerika Serikat.

Pembunuhan Transgender yang dialami oleh Rita bukan hanya terjadi di USA saja, tetapi juga di Indonesia. Penembakan 3 waria di Taman Lawang, Jakarta Pusat pada 4 Maret 2011 yang menewaskan satu orang Waria bernama Faisal Harahap alias Shakira Lopes.

Bukan hanya penembakan, ruang-ruang transgender “tersingkirkan” diranah publik. Seperti hilangnya hak untuk berorgnisasi, kebebasan berekspresi dan tidak ada pengakuan atas identitas transgender atau transeksual dalam administrasi kependudukan. Melalui program HIV dan AIDS, pemerintah telah melibatkan keberadaan kelompok Transgender. Tetapi program itu sendiri memberikan “beban” baru akan stigma Transgender, sebagai penyebab infeksi virus HIV

Transgender dan hak dasar

Transgender sendiri adalah seseorang yang memainkan peran gender tidak mengikuti peran gender umumnya masyarakat setempat. Misalnya, seorang laki-laki yang berperan gender macho, kuat, menggunakan pakaian jeans, rambut pendek, berkemeja tetapi kemudian menggunakan pakaian rok, blus, berlipstik, rambut panjang, menggunakan make up dan lemah lembut. Maka biasanya akan disebut dengan Waria (Wanita-Pria).

Transgender sendiri bukan hanya untuk laki-laki ke perempuan tetapi diperuntukkan juga bagi perempuan yang memainkan peran gendernya ke laki-laki, yang biasanya disebut dengan tomboy. Hanya bagi perempuan berpenampilan macho, berambut pendek, berkemeja biasanya dianggap lebih biasa dibandingkan seorang Waria. Ini sebenarnya ada karena pandangan masyarakat yang mengkonstruksikan bahwa peran maskulin lebih bernilai dibandingkan dengan peran feminin. Sehingga ketika feminin melekat pada sosok laki-laki yang seharusnya maskulin maka label “abnormal/penyimpang” dilekatkan, dengan sebutan Waria, Banci ataupun Bencong yang tujuannya untuk merendahkan.

Karena perbedaan peran, akibatnya Transgender kehilangan akses-akses dasar sebagai warga negara, seperti kehilangan akses pendidikan , kesehatan dan kartu penduduk. Transegender sendiri tidak mengindentifikasikan pada orientasi seksual tertentu. Seorang transgender dapat sebagai heteroseksual, homoseksual, biseksual ataupun aseksual.

“Terperangkap Dalam Tubuh Yang Salah”

Transgender tentu tidak sama dengan trasnseksual. Jika Transgender hanya menyangkut soal peran gender dalam konteks sosial atau penampilan “phisik” yang dikontribusikan sedemikian rupa oleh masyarakat partriarkiheterosentris. Sedangkan transeksual jauh dari persoalan peran sosial ataupun penampilan secara biologis tetapi menyangkut banyak aspek seperti; sosial, budaya, politik, maupun psikologis. Sebagian transeksual merasakan bahwa dirinya tidak sesuai dengan jenis kelamin yang melekat pada tubuhnya. Misalnya seorang mempunyai vagina, biasa disebut perempuan tetapi kemudian menyatakan diri sebagai laki-laki. Begitu juga sebaliknya bagi transeksual dari laki-laki ke perempuan.

Dalam hal ini faktor erotis bukanlah faktor penentu dalam kehidupan mereka karena bagi mereka hal pertama yang mereka pikirkan bagaimana seharusnya menjalani hidup diatas konstruksi masyarakat akan pemikiran biner (hanya laki-laki dan perempuan yang “biologis” saja yang dianggap sempurna).

Sebagian transeksual mengalami persoalan atas keberadaan tubuh sendiri, sehingga ada pendapat bahwa seorang transeksual “terperangkap dalam tubuh yang salah”. Memiliki penis tapi merasa perempuan atau bervagina tapi merasa laki-laki. Alat kelamin phisik (penis-vagina) menjadi penentu utama jenis kelamin seseorang. Sehingga sebagian pihak berpendapat seseorang disebut transeksual ketika melakukan operasi “penyesuaian” kelamin atau terapi hormon secara medis. Pendapat ini menjadi terjebak pada persoalan medis/teknis dalam menentukan jenis kelamin seseorang. Padahal jenis kelamin manusia tidak bisa ditentukan oleh tindakan medis semata tetapi ada aspek sosial, budaya, politik maupun psikologis. Pandangan yang sangat heterosentris pada sistem sosial masyarakat dan negara membuat posisi transeksual dipaksa untuk menentukan jenis kelamin dan peran gender harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh publik.

Terlepas dari perdebatan itu, sampai detik ini masih banyak saudara-saudari Transgender dan Transeksual masih mendapat ketidakadilan dari berbagai aspek karena perbedaan itu. Untuk itu, mari bersama-sama (aktivis, media ataupun individu) melakukan solidaritas peringatan Hari Transgender Internasional, Minggu 20 November 2011…………..

***

So… Bagaimana dengan kamu???

Jakarta, 20 November 2011

~ by Imamie on November 20, 2011.

2 Responses to “Transgender Day is TODAY!!!!”

  1. Setuju, mari kita menunjukkan solidaritas kita pada kaum yang tersisih. Mereka juga manusia, sama-sama mahluk ciptaan Tuhan

    • Makasih mbak…..atas dukungannya……… semoga semakin banyak orang-orang yang seperti mbak……

      Salam hangat!!!!

Leave a comment