Film ::: Love Love You (2015)

Terkadang halu itu perlu. Tapi lebih banyak gak perlunya. Bicara soal halu, gue baru aja nonton film Thailand berjudul Love Love You. Dan sepanjang nonton gue hanya bisa bergumam dalam hati. “Memang sih, yang di filem itu bisa aja terjadi, tapi 1 banding sejuta”, sungguh ya, Thailand ini paling bisa deh bikin para cong cong kita baper. Filem yang disuguhkan bener bener memberikan harapan palsu.

Mungkin gue akan sedikit menceritakan kisahnya yang bak dongeng menjelang tidur. Ketika seorang remaja bernama Gump yang baru masuk kuliah, dia dihadapkan pada sebuah pilihan. Hidup bareng di apartemen bersama keponakan dari teman ibunya. Atau tinggal serumah dengan pacar lelakinya, Nai.

Konflik ceritanya lebih kepada, siapa yang lebih setia, kalo masing-masing pasangan dihadapkan pada posisi dimana mereka berdua akan dipertemukan dengan “pasangan baru” sebagai ganti pasangan lama. Yang satu adalah mantan yang masih rasa kekasih, dan satunya lagi pemuda hetero yang baru putus dari ceweknya namun memiliki gay material.

Sebenernya kisah macam ini sudah klise untuk ukuran filem Thailand boyslove. Jatuh cinta, uji kesetiaan, kesabaran, jatuh cinta, patah hati, balikan, salah paham, gagal mencinta dll.

Jadi gue nya gak menemukan hal baru yang bisa gue dapatkan dari menonton film ini. Namun karena dari awal gue menontonnya sudah tanpa berekspektasi lebih, sehingga lancar lancar menonton film ini hingga credit. Walau pada akhirnya ada rasa sesal, karena gue gak menemukan sesuatu yang mengenal sehingga ini pun gue membuat tulisan juga ala kadarnya, yang jelas dibilang menarik sih enggak. Gak menarik juga enggak. Filem ini B aja menurut gue. Jajaran cast yang memang dipasang buat memanjakan mata. Sempilan pelawak pelawak ngondek yang lumayan gak berlebihan.

Kalau memang menggemari BL, mungkin filem ini bisa jadi alternatif pilihan. Tidak terlalu gue rekomendasikan. Tapi kalau gabut dan lagi bete, bisa jadi ada dua kemungkinan, gagal menonton filem ini, atau justru sukses dengan menonton filem ini karena bisa jadi problematikanya hampir ada mirip miripnya dengan kita.

Dan yang pasti, jangan pernah berhenti untuk bermimpi, karena garis hidup seseorang gak pernah sama. Siapa tau, jodohmu ternyata semacam Nai. Mimpi boleh lah, asal jangan kebanyakan ajah. Halu boleh, asal inget pulang ajah.

~ by Imamie on August 10, 2020.

Leave a comment